BAB I
PENDAHULUAN
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan mengevaluasi
peserta didik pada usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.[1]
Banyaknya tugas pendidik itu diimbangi
perolehan hak, sebagaimana tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas. Dalam pasal 40 ayat (1) Pendidik dan tenaga kependidikan berhak
memperoleh :(a) Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan
memadai, (b) Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja, (c) Pembinaan
karir sesuai dengan tuntunan dengan pengembangan kualitas, (d) Perlindungan
hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual, dan (e)
Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.[2]
Disamping itu guru sebenarnya adalah tokoh
ideal, pembawa norma dan nilai-nilai kehidupan masyarakat sekaligus pembawa
cahaya terang bagi anak didik dalam kehidupan ilmu pengetahuan. Mengingat
besarnya peranan guruyang demikian itu, maka kepribadian guru banyak yang
terungkapkan dalam tingkah lakunya sehari-hari. Kehidupannya di amati
masyarakat sekitar apalagi di kalangan anak didiknya di dalam dan di luar
lingkungannya sendiri.[4]
STAIN Pekalongan adalah Lembaga Perguruan
Tinggi yang bernafaskan Islam. Di dalamnya terdapat program studi jurusan.
Salah satunya adalah studi program jurusan Tarbiyah. Adapun salah satu tujuan
dari program jurusan Tarbiyah adalah menyiapkan mahasiswa sebagai pendidik yang
berlandaskan Islam. Oleh karena itu STAIN Pekalongan mencanangkan kebijakan
tentang tata aturan kepada mahasiswanya untuk berbusana muslim dan muslimah
terutama mahasiswa Tarbiyah.
Dengan pemberlakuan aturan tersebut ada
mahasiswa yang apresiatif dan ada pula yang apatis. Namun demikian, meskipun
kadang peraturannya tidak di indahkan oleh mahasiswa, hal itu tidak mengurangi
jumlah mahasiswa baru yang mendaftar di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Pekalongan pada tiap tahunnya terutama jurusan Tarbiyah. Melihat
realitas tersebut dapat dikatakan bahwa profesi guru masih banyak diminati oleh
mahasiswa.
Minat adalah memusatkan kegiatan mental dan
perhatian terhadap objek yang banyak sangkut pautnya dengan kesadaran individu.[5]
Ternyata minat mahasiswa Tarbiyah untuk menjadi
guru tidaklah surut, karena pada dasarnya guru di didik untuk menjadi pendidik
itu sendiri, juga sebagai pemimpin serta sebagai pembimbing pula. Sehingga
untuk menjadi sosok yang ideal di tengah kehidupan masyarakat, profesi guru
menjadi lebih dominan dalam hal berperilaku.
Profesionalitas guru sudah menjadi tuntutan.
Sehingga sebagai calon pendidik mahasiswa Tarbiyah dipersyaratkan memilki
kemampuan dan ketrampilan dalam ranah menjadi guru profesional. Oleh karena itu
mahasiswa harus mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya dengan terus
belajar. Salah satunya adalah menuntut ilmu di jurusan Tarbiyah. Melihat hal
tersebut maka dapat menjadi suatu dorongan atau motivasi bagi mahasiswa untuk
belajar lebih giat agar dapat memaksimalkan diri dalam perkuliahan.
Motivasi belajar adalah dorongan atau kekuatan
yang mendorong diri atau berbuat sesuatu, menentukan arah perbuatan peserta didik
untuk belajar.[6]
Memandang realitas di atas menimbulkan sebuah
pertanyaan apakah minat mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan untuk menjadi guru
bisa mempengaruhi motivasi belajarnya atau hanya menjadi ajang pelarian dari
kesan agar tidak kelihatan menganggur, sehingga harus melanjutkan kuliah dan
kebetulan bisa masuk di Jurusan Tarbiyah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
penulis mengemukakan beberapa alasan pemilihan judul, yaitu:
1.
Penulis ingin mengetahui minat mahasiswa
Tarbiyah untuk menjadi guru. Karena minat merupakan faktor pendorong bagi
mahasiswa dalam belajar
2.
Ingin mengetahui seberapa besar motivasi
belajar mahasiswa Tarbiyah. Karena motivasi merupakan aspek penunjang yang sang
at penting dalam proses belajar.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana minat
mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan untuk menjadi guru ?
2. Bagaimana
motivasi belajar mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan ?
3. Bagaimana
pengaruh minat mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan untuk menjadi guru terhadap
motivasi belajar?
Untuk menghindari adanya penafsiran yang
berbeda dengan penulis maksud, maka sebelumnya akan penulis jelaskan beberapa
istilah yang ada dalam judul diatas, istilah tersebut antara lain :
- Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul
dari sesuatu (orang, benda dan sebagainya).[7]
Adapun pengaruh yang dimaksud adalah daya yang
timbul dari sesuatu dalam menunjang motivasi belajar mahasiswa.
- Minat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Minat
adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu (gairah atau keinginan).[8]
Yang dimaksud minat di atas adalah minat
mahasiswa untuk menjadi guru.
- Mahasiswa.
Mahasiswa adalah pelajar yang menimba ilmu
pengetahuan di Perguruan Tinggi.[9]
Yang dimaksud mahasiswa di sini adalah
mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan.
- Guru
Guru adalah pendidik professional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan mengevaluasi
peserta didik pada usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.[10]
- Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya psikis
di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan
dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan.[11]
Adapun motivasi belajar yang dimaksud adalah keadaan
secara psikis yang mendorong semangat, gairah atau tidaknya mahasiswa dalam
mengikuti proses belajar mengajar.
Jadi yang dimaksud judul skripsi ini adalah
penulis ingin melakukan kajian tentang pengaruh minat mahasiswa Tarbiyah STAIN
Pekalongan untuk menjadi guru terhadap motivasi belajar.
C.
TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin penulis capai dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan minat
mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan untuk menjadi guru.
2.
Untuk mengetahui dan menjelaskan motivasi
belajar mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan.
3.
Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh minat
mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan untuk menjadi guru terhadap motivasi
belajar.
Adapun kegunaan penelitian ini adalah:
1.
Untuk membuktikan dan memperolah jawaban apakah
minat mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan untuk menjadi guru mempunyai pengaruh
terhadap motivasi belajar mahasiswa.
2.
Sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan
khususnya di STAIN Pekalongan dalam rangka mengembangkan profesionalitas
mahasiswa Tarbiyah sebagai calon guru.
3.
Bagi peneliti akan menambah wawasan keilmuan
pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
D.
TINJAUAN PUSTAKA
Di dalam buku karangan Drs. Slameto yang
berjudul Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya menerangkan
bahwa minat merupakan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan.[12]
Menurut Crow & Crow menerangkan bahwa minat
bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa
tertarik pada orang, benda atau kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang
afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.[13]
Di dalam buku karangan Prof. H. Hamzah Buno,
M.Pd. yang berjudul Profesi Kependidikan menerangakan bahwa guru
merupakan suatu profesi yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian
khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar
bidang pendidikan. Untuk menjadi guru yang baik haruslah memenuhi syarat-syarat
yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Syarat utama untuk menjadi seorang guru, selain berijazah dan
syarat-syarat mengenai kesehatan jasmani dan rohani ialah mempunyai sifat-sifat
yang perlu untuk dapat memberikan pendidikan dan pembelajaran.[14]
Di dalam buku karangan Sadirman AM yang
berjudul Interaksi dan Motivasi Belajar menerangkan bahwa motivasi dapat
diartikan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga
orang itu mau melakukan sesuatu dan apabila ia tidak suka maka akan berusaha
meniadakan atau mengelakan perasaan tidak suka. Dalam kegiatan belajar,
motivasi dapat dikatakan juga sebagian keseluruhan daya penggerak kelangsungan
dari kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu
dapat dicapai. Motivasi seseorang bersumber dari : dalam diri sendiri yang
dikenal sebagai motivasi instrinsik dan dari luar seseorang dikenal
sebagai motivasi ekstrinsik.[15]
Selain sumber data di atas penulis juga
meninjau skripsi yang ada relevansinya dengan kajian judul skripsi penelitian
agar memperoleh gambaran pasti tentang posisi penelitian. Sejauh penelusuran
penulis dari katalog di Perpustakaan STAIN Pekalongan, penulis tidak menemukan
skripsi yang mengkaji tentang minat mahasiswa Tarbiyah untuk menjadi guru.
Adapun yang penulis temukan kaitannya dengan minat mahasiswa untuk menjadi guru
yaitu skripsi yang mengkaji tentang minat membaca yang berjudul ”Pengaruh
Minat Membaca Buku-buku Agama Islam Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa (Studi
Kasus di MTs Assa’id Cokro Kec. Blado Kab. Batang)” di susun oleh Muhammad
Ghufron, NIM 23203024, Fakultas Tarbiyah STAIN Pekalongan Tahun 2006. Dalam
skripsi tersebut mengungkapkan bahwa minat membaca adalah suatu kecenderungan
yang mengandung perasaan senang dalam membaca karena menariknya isi buku,
sehingga individu memberikan perhatian serta menentukan dalam mereaksi membaca.
Senang merupakan faktor non intelektual yang khusus berpengaruh terhadap
semangat atau gairah belajar. Perasaan senang akan menimbulkan minat yang
diperkuat oleh rasa positif.[16]
Sedangkan yang mengenai motivasi belajar
terdapat dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Pacaran Terhadap Motivasi
Belajar Mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan” di susun oleh Dewi Masitoh, NIM 23203157,
Fakultas Tarbiyah STAIN Pekalongan Tahun 2008 yang mengungkapkan bahwa motivasi
adalah dorongan dari dalam yang digambarkan sebagai harapan dan keinginan yang
bersifat mengingatkan atau bertingkah laku guna memenuhi kebutuhan. Di antara
kebutuhan yang perlu terpenuhi adalah belajar, maka dapat dikatakan bahwa
motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa
yang menimbulkan reaksi yang dapat memacu suatu pencapaian maksimal. Motivasi
juga sangat mempengaruhi hasil belajar, semakin bertambahnya motivasi belajar
maka semakin tinggi hasil belajar tersebut.[17]
Dalam beberapa teori di atas dapat disimpulkan
bahwa minat merupakan hal yang sangat diperlukan dalam suatu pekerjaan. Di mana
dalam penelitian ini adalah profesi guru. Karena minat mahasiswa dapat
mendorong timbulnya motivasi belajar.
Minat merupakan salah satu faktor intern untuk
memotivasi dalam belajar. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau
dekat hubungan tersebut semakin besar minat. Tanpa minat sulit diharapkan
adanya kesungguhan dan keuletan dalam belajar. Demikian juga adanya minat
menjadi guru yang mendorong atau memotivasi mahasiswa untuk belajar. Seorang
mahasiswa dalam memilih program studi tentunya sudah mengetahui arah dan
tujuannya nanti, begitu pula mahasiswa
jurusan Tarbiyah.
Guru merupakan sosok pendidik yang harus digugu
dan ditiru, sehingga seorang guru juga harus memperhatikan betul diri
pribadinya baik dalam pakaian, sikap dan kepribadiannya. Demikian juga
mahasiswa calon guru sejauh mungkin harus mempersiapkan bagaimana sikap dia
nantinya apabila menjadi guru yang dapat di contoh oleh murid-muridnya.
Sehingga dengan memperhatikan ini semua sejak dini diharapkan mahasiswa calon
guru siap dan benar-benar mempunyai minat untuk menjadi guru.
Adapun kerangka berfikir merupakan gambaran
pola hubungan antara variabel atau kerangka konseptual yang digunakan untuk
memecahakan suatu masalah yang diteliti dan disusun berdasarkan kajian teoritis
yang telah dilakukan.[18]
Hipotesis suatu penelitian dapat diartikan
sebagai dugaan yang mungkin benar atau salah dan akan diterima jika fakta-fakta
membenarkannya.[19]
Berdasarkan pengertian di atas, maka dalam
penelitian ini penulis mengajukan hipotesis bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan minat mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan untuk menjadi guru
terhadap motivasi belajar.
E.
METODE PENELITIAN
2. Definisi
Operasional Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel,
yaitu :
a. Variabel Bebas
(X) atau Independen.[22]
Yang menjadi variabel bebas adalah minat mahasiswa untuk menjadi
guru.
Indikatornya adalah
1)
Mengetahui
dan melaksanakan panduan akademik yang ada.
2)
Mengikuti
dengan seksama perkuliahan baik yang bersifat teori maupun praktek.
b. Variabel
Terikat (Y) atau Dependen.[23]
Variabel terikatnya adalah motivasi belajar mahasiswa Tarbiyah.
Indikatornya adalah
1)
Kedisiplinan
belajar mahasiswa.
2)
Kerajinan
belajar mahasiswa.
3)
Keinginan
untuk berhasil.
3. Populasi dan
Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari
objek penelitian dan merupakan batas sejumlah individu yang paling sedikit
merupakan sifat sama.[24]
Adapun yang menjadi populasi adalah
mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan angkatan 2007 yang berjumlah 343 mahasiswa
dan mahasiswi.
b. Sampel
Sampel adalah sekelompok kecil
individu yang dilibatkan langsung dalam penelitian.[25]
Dalam pengambilan sampel menurut
pendapat Dr. Suharsimi Arikunto bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih
baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Selanjutnya bila subjeknya besar dapat diantara 10-15% atau 20-25% atau lebih.[26] Maka dari populasi
tersebut sebagai sampel dalam penelitian ini diambil 20% dari 343 mahasiswa.
Jadi sampel yang diambil adalah 70 mahasiswa dan mahasiswi dengan
menggunakan “ Simpel Random
Sampling “.
4. Metode
Pengumpulan Data
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah
a. Metode
Observasi
Metode observasi adalah metode
pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomene-fenomena yang diselidiki.[27]
Metode ini digunakan untuk mengamati
secara langsung proses belajar mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan.
b. Metode Angket
Metode angket adalah jumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
dalam arti tentang laporan pribadinya atau hal yang ia ketahui.[28]
Metode ini digunakan untuk mencari
data tentang minat mahasiswa Tarbiyah untuk menjadi guru dam motivasi belajar.
c. Metode
Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode
yang digunakan untuk mendapat data yang berupa dokumen dan data-data yang
tertulis.[29]
Metode ini digunakan untuk
memperoleh data-data yang sifatnya dokumentaris yang meliputi sejarah
berdirinya STAIN Pekalongan, keadaan dosen, mahasiswa, karyawan, struktur
organisasi serta sarana prasarana.
5. Metode Analisis
Data
a. Analisis
Pendahuluan
Analisis pendahuluan adalah menyusun
tabel-tabel distribusi secara sederhana untuk setiap variabel yang terdapat
dalam penelitian.[30] Hal ini dilakukan sebagai
langkah awal untuk menentukan nilai yang memungkinkan ditemukannya data yang
lebih lanjut.
b. Analisis Uji
Hipotesis
Analisis hipotesis adalah analisis yang
digunakan untuk menuju kebenaran hipotesis yang diajukan.[31] Untuk memenuhi data
tersebut dapat digunakan rumus Product Moment sebagai berikut :
rxy
= NSXY - (SX)( SY)
rxy :
Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
c. Analisis Lanjut
Analisis lanjut adalah tahap pengambilan
kesimpulan dengan melihat hasil dari analisis uji hipotesis.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk mempermudah penjelasan dan pemahaman
pokok-pokok masalah yang akan dibahas, maka penulis akan menyusun sistematika
penulisan sebagai berikut :
BAB I :
Pendahuluan, berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan
& Kegunaan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, dan Sistematika
Penulisan.
BAB II :
Minat Mahasiswa, Guru dan Motivasi Belajar. Pertama Minat Mahasiswa terdiri
dari : Pengertian Minat, Unsur-unsur Minat, dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Minat. Kedua Guru terdiri dari : Pengertian Guru, Syarat-syarat dan Ciri Guru,
dan Peranan Guru. Ketiga Motivasi Belajar terdiri dari : Pengertian Motivasi
Belajar, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar, dan Fungsi Motivasi
Belajar.
BAB III :
Minat Mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan untuk menjadi Guru dan Motivasi
Belajar. Pertama Gambaran Umum STAIN Pekalongan terdiri dari : Sejarah Singkat
Berdirinya STAIN Pekalongan, Visi dan Misi, Daftar Dosen, Karyawan, dan
Mahasiswa, Sarana dan Prasarana, dan Struktur Organisasi. Kedua Minat Mahasiswa
Untuk Menjadi Guru. Ketiga Motivasi Belajar Mahasiswa.
BAB IV :
Pengaruh Minat Mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan Untuk menjadi Guru Terhadap
Motivasi Belajar. Pertama Analisis Minat Mahasiswa Tarbiyah Untuk Menjadi Guru.
Kedua Analisis Motivasi Belajar.
BAB V :
Penutup, meliputi Kesimpulan dan Saran.
[2]
Moh. Rosy, Guru, (Kudus: STAIN
Kudus Press, 2007), hlm. 5.
[3]
Isjoni, Guru Sebagai Motivator Perubahan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2008), hlm. 97.
[4]
Muzaffir Arifin, Kapita Selekta Pendidikan
Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 119
[5]
Usman Effendi dan Juhaya, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Angkasa,
1989), hlm. 69.
[6] C. Halijah Hasan, Dimensi-dimensi
Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Al-Ikhlas, 1994 ), hlm. 44.
[7]
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2007), hlm. 849.
[8] Ibid.,
hlm. 744.
[9] Departemen Pendidikan Nasional, op. cit., hlm. 619.
[10] Peraturan Pemerintah RI No.
74 tahun 2008, op. cit., hlm. 1.
[11] W. S. Wingkel S. J,
Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT. Grafindo, 1999), hlm. 150.
[12] Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta:
Bina Aksara, 1998), hlm. 59.
[13] Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, Cet IV,
(Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogyakarta, 1993), hlm. 112
[14] Hamzah Buno, Profesi Kependidikan, Cet. I (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2007), hlm.15.
[15] Sadirman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Cet.
VI (Jakarta : Tineka Cipta, 1998), hlm. 200.
[16] Muhammad Ghufron, Pengaruh Minat Membaca Buku-buku Agama Islam Terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa (Studi Kasus di MTs Assa’id Cokro Kec. Blado Kab. Batang), (Pekalongan: STAIN Pekalongan,
2006), hlm. 36.
[17] Dewi Masitoh, Pengaruh Pacaran Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Tarbiyah STAIN
Pekalongan,
(Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2006), hlm. 38.
[18] STAIN Pekalongan, Pedoman Penulisan Skripsi, (Pekalongan,
STAIN PRESS, 2007), hlm. 3.
[19] Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta : Andi
Offset, 1997), hlm. 63.
[20] Saiful Azwar, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta : Rineka
Cipta, 1990), hlm. 8.
[21] Ibid.., hlm. 5.
[22] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Cet XI (Jakarta : Rineka Cipta, 1998),
hlm. 101.
[23] Suharsimi Arikunto, op.
cit., hlm. 101.
[24] Sutrisno Hadi, op. cit.,
hlm. 63.
[25] Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam
Pendidikan, (Jakarta : Grafindo Persada, 1999), hlm. 33.
[26] Suharsimi Arikunto, op.
cit., hlm. 120.
[27] Sutrisno Hadi, op. cit., hlm. 64.
[28] Suharsimi Arikunto, op.
cit., hlm. 140.
[29] Suharsimi Arikunto, op.
cit., hlm. 200.
[30] Koentjoroningrat, Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta
: Gramedia, 1981), hlm. 63.
[31] Chold Narbuka, Pedoman Praktis Membuat Proposal Penelitian, (Semarang
: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 1989), hlm. 54.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar