Jumat, 09 Maret 2012

skripsi


BAB I
PENDAHULUAN

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.[1]
Banyaknya tugas pendidik itu diimbangi perolehan hak, sebagaimana tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Dalam pasal 40 ayat (1) Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh :(a) Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai, (b) Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja, (c) Pembinaan karir sesuai dengan tuntunan dengan pengembangan kualitas, (d) Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual, dan (e) Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.[2]
Memilih profesi sebagai guru secara nyata sangat menguntungkan. Masa kerjanya hanya separuh hari jika dibandingkan dengan kerja lain. Bidang tugasnya bisa dikatakan mudah dan menyenangkan serta tidak membebankan. Dimanapun masyarakat memandang hormat kepada guru karena ilmunya. Bahkan islam menempatkan guru sebagai orang yang paling beruntung di akhirat. Mereka termasuk dalam kalangan orang-orang saleh dan bertaqwa.[3]
Disamping itu guru sebenarnya adalah tokoh ideal, pembawa norma dan nilai-nilai kehidupan masyarakat sekaligus pembawa cahaya terang bagi anak didik dalam kehidupan ilmu pengetahuan. Mengingat besarnya peranan guruyang demikian itu, maka kepribadian guru banyak yang terungkapkan dalam tingkah lakunya sehari-hari. Kehidupannya di amati masyarakat sekitar apalagi di kalangan anak didiknya di dalam dan di luar lingkungannya sendiri.[4]
STAIN Pekalongan adalah Lembaga Perguruan Tinggi yang bernafaskan Islam. Di dalamnya terdapat program studi jurusan. Salah satunya adalah studi program jurusan Tarbiyah. Adapun salah satu tujuan dari program jurusan Tarbiyah adalah menyiapkan mahasiswa sebagai pendidik yang berlandaskan Islam. Oleh karena itu STAIN Pekalongan mencanangkan kebijakan tentang tata aturan kepada mahasiswanya untuk berbusana muslim dan muslimah terutama mahasiswa Tarbiyah.
Dengan pemberlakuan aturan tersebut ada mahasiswa yang apresiatif dan ada pula yang apatis. Namun demikian, meskipun kadang peraturannya tidak di indahkan oleh mahasiswa, hal itu tidak mengurangi jumlah mahasiswa baru yang mendaftar di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan pada tiap tahunnya terutama jurusan Tarbiyah. Melihat realitas tersebut dapat dikatakan bahwa profesi guru masih banyak diminati oleh mahasiswa.
Minat adalah memusatkan kegiatan mental dan perhatian terhadap objek yang banyak sangkut pautnya dengan kesadaran individu.[5]
Ternyata minat mahasiswa Tarbiyah untuk menjadi guru tidaklah surut, karena pada dasarnya guru di didik untuk menjadi pendidik itu sendiri, juga sebagai pemimpin serta sebagai pembimbing pula. Sehingga untuk menjadi sosok yang ideal di tengah kehidupan masyarakat, profesi guru menjadi lebih dominan dalam hal berperilaku.
Profesionalitas guru sudah menjadi tuntutan. Sehingga sebagai calon pendidik mahasiswa Tarbiyah dipersyaratkan memilki kemampuan dan ketrampilan dalam ranah menjadi guru profesional. Oleh karena itu mahasiswa harus mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya dengan terus belajar. Salah satunya adalah menuntut ilmu di jurusan Tarbiyah. Melihat hal tersebut maka dapat menjadi suatu dorongan atau motivasi bagi mahasiswa untuk belajar lebih giat agar dapat memaksimalkan diri dalam perkuliahan.
Motivasi belajar adalah dorongan atau kekuatan yang mendorong diri atau berbuat sesuatu, menentukan arah perbuatan peserta didik untuk belajar.[6]
Memandang realitas di atas menimbulkan sebuah pertanyaan apakah minat mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan untuk menjadi guru bisa mempengaruhi motivasi belajarnya atau hanya menjadi ajang pelarian dari kesan agar tidak kelihatan menganggur, sehingga harus melanjutkan kuliah dan kebetulan bisa masuk di Jurusan Tarbiyah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengemukakan beberapa alasan pemilihan judul, yaitu:
1.      Penulis ingin mengetahui minat mahasiswa Tarbiyah untuk menjadi guru. Karena minat merupakan faktor pendorong bagi mahasiswa dalam belajar
2.      Ingin mengetahui seberapa besar motivasi belajar mahasiswa Tarbiyah. Karena motivasi merupakan aspek penunjang yang sang at penting dalam proses belajar.

B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Bagaimana minat mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan untuk menjadi guru ?
2.      Bagaimana motivasi belajar mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan ?
3.      Bagaimana pengaruh minat mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan untuk menjadi guru terhadap motivasi belajar?
Untuk menghindari adanya penafsiran yang berbeda dengan penulis maksud, maka sebelumnya akan penulis jelaskan beberapa istilah yang ada dalam judul diatas, istilah tersebut antara lain :




  1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda dan sebagainya).[7]
Adapun pengaruh yang dimaksud adalah daya yang timbul dari sesuatu dalam menunjang motivasi belajar mahasiswa.
  1. Minat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu (gairah atau keinginan).[8]
Yang dimaksud minat di atas adalah minat mahasiswa untuk menjadi guru.
  1. Mahasiswa.
Mahasiswa adalah pelajar yang menimba ilmu pengetahuan di Perguruan Tinggi.[9]
Yang dimaksud mahasiswa di sini adalah mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan.
  1. Guru
Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.[10]
  1. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan.[11]
Adapun motivasi belajar yang dimaksud adalah keadaan secara psikis yang mendorong semangat, gairah atau tidaknya mahasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Jadi yang dimaksud judul skripsi ini adalah penulis ingin melakukan kajian tentang pengaruh minat mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan untuk menjadi guru terhadap motivasi belajar.

C.    TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin penulis capai dalam penelitian ini adalah:
1.      Untuk mengetahui dan menjelaskan minat mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan untuk menjadi guru.
2.      Untuk mengetahui dan menjelaskan motivasi belajar mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan.
3.      Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh minat mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan untuk menjadi guru terhadap motivasi belajar.
Adapun kegunaan penelitian ini adalah:
1.            Untuk membuktikan dan memperolah jawaban apakah minat mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan untuk menjadi guru mempunyai pengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa.
2.            Sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan khususnya di STAIN Pekalongan dalam rangka mengembangkan profesionalitas mahasiswa Tarbiyah sebagai calon guru.
3.            Bagi peneliti akan menambah wawasan keilmuan pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

D.    TINJAUAN PUSTAKA
1.      Analisis Teori
Di dalam buku karangan Drs. Slameto yang berjudul Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya menerangkan bahwa minat merupakan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.[12]
Menurut Crow & Crow menerangkan bahwa minat bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda atau kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.[13]
Di dalam buku karangan Prof. H. Hamzah Buno, M.Pd. yang berjudul Profesi Kependidikan menerangakan bahwa guru merupakan suatu profesi yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Untuk menjadi guru yang baik haruslah memenuhi syarat-syarat  yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Syarat utama untuk menjadi seorang guru, selain berijazah dan syarat-syarat mengenai kesehatan jasmani dan rohani ialah mempunyai sifat-sifat yang perlu untuk dapat memberikan pendidikan dan pembelajaran.[14]
Di dalam buku karangan Sadirman AM yang berjudul Interaksi dan Motivasi Belajar menerangkan bahwa motivasi dapat diartikan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga orang itu mau melakukan sesuatu dan apabila ia tidak suka maka akan berusaha meniadakan atau mengelakan perasaan tidak suka. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan juga sebagian keseluruhan daya penggerak kelangsungan dari kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat dicapai. Motivasi seseorang bersumber dari : dalam diri sendiri yang dikenal sebagai motivasi instrinsik dan dari luar seseorang dikenal sebagai motivasi ekstrinsik.[15]
Selain sumber data di atas penulis juga meninjau skripsi yang ada relevansinya dengan kajian judul skripsi penelitian agar memperoleh gambaran pasti tentang posisi penelitian. Sejauh penelusuran penulis dari katalog di Perpustakaan STAIN Pekalongan, penulis tidak menemukan skripsi yang mengkaji tentang minat mahasiswa Tarbiyah untuk menjadi guru. Adapun yang penulis temukan kaitannya dengan minat mahasiswa untuk menjadi guru yaitu skripsi yang mengkaji tentang minat membaca yang berjudul ”Pengaruh Minat Membaca Buku-buku Agama Islam Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa (Studi Kasus di MTs Assa’id Cokro Kec. Blado Kab. Batang)” di susun oleh Muhammad Ghufron, NIM 23203024, Fakultas Tarbiyah STAIN Pekalongan Tahun 2006. Dalam skripsi tersebut mengungkapkan bahwa minat membaca adalah suatu kecenderungan yang mengandung perasaan senang dalam membaca karena menariknya isi buku, sehingga individu memberikan perhatian serta menentukan dalam mereaksi membaca. Senang merupakan faktor non intelektual yang khusus berpengaruh terhadap semangat atau gairah belajar. Perasaan senang akan menimbulkan minat yang diperkuat oleh rasa positif.[16]
Sedangkan yang mengenai motivasi belajar terdapat dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Pacaran Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan”  di susun oleh Dewi Masitoh, NIM 23203157, Fakultas Tarbiyah STAIN Pekalongan Tahun 2008 yang mengungkapkan bahwa motivasi adalah dorongan dari dalam yang digambarkan sebagai harapan dan keinginan yang bersifat mengingatkan atau bertingkah laku guna memenuhi kebutuhan. Di antara kebutuhan yang perlu terpenuhi adalah belajar, maka dapat dikatakan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan reaksi yang dapat memacu suatu pencapaian maksimal. Motivasi juga sangat mempengaruhi hasil belajar, semakin bertambahnya motivasi belajar maka semakin tinggi hasil belajar tersebut.[17]
Dalam beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan hal yang sangat diperlukan dalam suatu pekerjaan. Di mana dalam penelitian ini adalah profesi guru. Karena minat mahasiswa dapat mendorong timbulnya motivasi belajar.
2.      Kerangka Berfikir
Minat merupakan salah satu faktor intern untuk memotivasi dalam belajar. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minat. Tanpa minat sulit diharapkan adanya kesungguhan dan keuletan dalam belajar. Demikian juga adanya minat menjadi guru yang mendorong atau memotivasi mahasiswa untuk belajar. Seorang mahasiswa dalam memilih program studi tentunya sudah mengetahui arah dan tujuannya nanti, begitu pula mahasiswa  jurusan Tarbiyah.
Guru merupakan sosok pendidik yang harus digugu dan ditiru, sehingga seorang guru juga harus memperhatikan betul diri pribadinya baik dalam pakaian, sikap dan kepribadiannya. Demikian juga mahasiswa calon guru sejauh mungkin harus mempersiapkan bagaimana sikap dia nantinya apabila menjadi guru yang dapat di contoh oleh murid-muridnya. Sehingga dengan memperhatikan ini semua sejak dini diharapkan mahasiswa calon guru siap dan benar-benar mempunyai minat untuk menjadi guru.
Adapun kerangka berfikir merupakan gambaran pola hubungan antara variabel atau kerangka konseptual yang digunakan untuk memecahakan suatu masalah yang diteliti dan disusun berdasarkan kajian teoritis yang telah dilakukan.[18]
3.      Hipotesis
Hipotesis suatu penelitian dapat diartikan sebagai dugaan yang mungkin benar atau salah dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya.[19]
Berdasarkan pengertian di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis bahwa terdapat pengaruh yang signifikan minat mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan untuk menjadi guru terhadap motivasi belajar.

E.     METODE PENELITIAN
1.      Desain Penelitian
a.       Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah lapangan karena merupakan penyelidikan mendalam mengenai suatu unit sosial sedemikian rupa, sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisir dengan baik dan lengkap mengenai unit sosial tersebut.[20]
b.      Pendekatan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika.[21]
2.      Definisi Operasional Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu :
a.       Variabel Bebas (X) atau Independen.[22]
Yang menjadi variabel bebas adalah minat mahasiswa untuk menjadi guru.
Indikatornya adalah
1)      Mengetahui dan melaksanakan panduan akademik yang ada.
2)      Mengikuti dengan seksama perkuliahan baik yang bersifat teori maupun praktek.
b.      Variabel Terikat (Y) atau Dependen.[23]
Variabel terikatnya adalah motivasi belajar mahasiswa Tarbiyah.
Indikatornya adalah
1)      Kedisiplinan belajar mahasiswa.
2)      Kerajinan belajar mahasiswa.
3)      Keinginan untuk berhasil.
3.      Populasi dan Sampel
a.   Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian dan merupakan batas sejumlah individu yang paling sedikit merupakan sifat sama.[24]
Adapun yang menjadi populasi adalah mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan angkatan 2007 yang berjumlah 343 mahasiswa dan mahasiswi.
b.  Sampel
Sampel adalah sekelompok kecil individu yang dilibatkan langsung dalam penelitian.[25]
Dalam pengambilan sampel menurut pendapat Dr. Suharsimi Arikunto bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya bila subjeknya besar dapat diantara 10-15% atau 20-25% atau lebih.[26] Maka dari populasi tersebut sebagai sampel dalam penelitian ini diambil 20% dari 343 mahasiswa. Jadi sampel yang diambil adalah 70 mahasiswa dan mahasiswi dengan menggunakan       “ Simpel Random Sampling “.
4.      Metode Pengumpulan Data
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a.   Metode Observasi
Metode observasi adalah metode pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomene-fenomena yang diselidiki.[27]
Metode ini digunakan untuk mengamati secara langsung proses belajar mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan.
b.  Metode Angket
Metode angket adalah jumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti tentang laporan pribadinya atau hal yang ia ketahui.[28]
Metode ini digunakan untuk mencari data tentang minat mahasiswa Tarbiyah untuk menjadi guru dam motivasi belajar.
c.   Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mendapat data yang berupa dokumen dan data-data yang tertulis.[29]
Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data yang sifatnya dokumentaris yang meliputi sejarah berdirinya STAIN Pekalongan, keadaan dosen, mahasiswa, karyawan, struktur organisasi serta sarana prasarana.
5.      Metode Analisis Data
a.   Analisis Pendahuluan
Analisis pendahuluan adalah menyusun tabel-tabel distribusi secara sederhana untuk setiap variabel yang terdapat dalam penelitian.[30] Hal ini dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan nilai yang memungkinkan ditemukannya data yang lebih lanjut.
b.  Analisis Uji Hipotesis
Analisis hipotesis adalah analisis yang digunakan untuk menuju kebenaran hipotesis yang diajukan.[31] Untuk memenuhi data tersebut dapat digunakan rumus Product Moment sebagai berikut :


rxy =                     NSXY - (SX)( SY)         
Ö{NSX2 – (SX) 2}{NSY2 – {SY}2}

rxy                      : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
SX               : Jumlah seluruh skor X
SY               : Jumlah seluruh skor Y
SXY            : Jumlah seluruh skor X dan Skor Y
N                 : Banyaknya sampel atau kasus.
c.   Analisis Lanjut
Analisis lanjut adalah tahap pengambilan kesimpulan dengan melihat hasil dari analisis uji hipotesis.



F.     SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk mempermudah penjelasan dan pemahaman pokok-pokok masalah yang akan dibahas, maka penulis akan menyusun sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I           : Pendahuluan, berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan & Kegunaan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II          : Minat Mahasiswa, Guru dan Motivasi Belajar. Pertama Minat Mahasiswa terdiri dari : Pengertian Minat, Unsur-unsur Minat, dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat. Kedua Guru terdiri dari : Pengertian Guru, Syarat-syarat dan Ciri Guru, dan Peranan Guru. Ketiga Motivasi Belajar terdiri dari : Pengertian Motivasi Belajar, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar, dan Fungsi Motivasi Belajar.
BAB III        : Minat Mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan untuk menjadi Guru dan Motivasi Belajar. Pertama Gambaran Umum STAIN Pekalongan terdiri dari : Sejarah Singkat Berdirinya STAIN Pekalongan, Visi dan Misi, Daftar Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa, Sarana dan Prasarana, dan Struktur Organisasi. Kedua Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru. Ketiga Motivasi Belajar Mahasiswa.
BAB IV        : Pengaruh Minat Mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan Untuk menjadi Guru Terhadap Motivasi Belajar. Pertama Analisis Minat Mahasiswa Tarbiyah Untuk Menjadi Guru. Kedua Analisis Motivasi Belajar.
BAB V          : Penutup, meliputi Kesimpulan dan Saran.



[1] Peraturan Pemerintah RI No. 74 tahun 2008, (Jakarta: BP. Cipta Jaya, 2009), hlm.1.
[2] Moh. Rosy, Guru, (Kudus:  STAIN Kudus Press, 2007), hlm. 5.
[3] Isjoni, Guru Sebagai Motivator Perubahan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 97.
[4] Muzaffir Arifin, Kapita Selekta Pendidikan  Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 119
[5] Usman Effendi dan Juhaya, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Angkasa, 1989), hlm. 69.
[6]  C. Halijah Hasan, Dimensi-dimensi Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Al-Ikhlas, 1994 ), hlm. 44.
[7] Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm. 849.
[8] Ibid.,  hlm. 744.
[9]  Departemen Pendidikan Nasional, op.  cit.,  hlm. 619.
[10]  Peraturan Pemerintah RI No. 74 tahun 2008, op.  cit.,  hlm. 1.
[11]  W. S. Wingkel S. J, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT. Grafindo, 1999), hlm. 150.
[12] Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Bina Aksara, 1998), hlm. 59.
[13] Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, Cet IV, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogyakarta, 1993), hlm. 112
[14] Hamzah Buno, Profesi Kependidikan, Cet. I (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), hlm.15.
[15] Sadirman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Cet. VI (Jakarta : Tineka Cipta, 1998), hlm. 200.
[16] Muhammad Ghufron, Pengaruh Minat Membaca Buku-buku Agama Islam Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa (Studi Kasus di MTs Assa’id Cokro Kec. Blado Kab. Batang), (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2006), hlm. 36.
[17] Dewi Masitoh, Pengaruh Pacaran Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Tarbiyah STAIN Pekalongan, (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2006), hlm. 38.
[18] STAIN Pekalongan, Pedoman Penulisan Skripsi, (Pekalongan, STAIN PRESS, 2007), hlm. 3.
[19] Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta : Andi Offset, 1997), hlm. 63.
[20] Saiful Azwar, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta : Rineka Cipta, 1990), hlm. 8.
[21] Ibid.., hlm. 5.
[22] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cet XI  (Jakarta : Rineka Cipta, 1998), hlm. 101.
[23] Suharsimi Arikunto, op.  cit.,  hlm. 101.
[24] Sutrisno Hadi, op.  cit., hlm. 63.
[25] Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta : Grafindo Persada, 1999), hlm. 33.
[26] Suharsimi Arikunto, op.  cit., hlm. 120.
[27] Sutrisno Hadi, op.  cit.,  hlm. 64.
[28] Suharsimi Arikunto, op.  cit., hlm. 140.
[29] Suharsimi Arikunto, op.  cit.,  hlm. 200.
[30] Koentjoroningrat, Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta : Gramedia, 1981), hlm. 63.
[31] Chold Narbuka, Pedoman Praktis Membuat Proposal Penelitian, (Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 1989), hlm. 54.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar